MALAM 30.000 HARI

Masjid Agung Kota Tasik (14/05/2020)

MALAM 30.000 HARI
Kiki Musthafa

TERMASUK saya, kita, semua umat muslim, tentu berharap bisa mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Malam yang apabila kita beribadah di malam tersebut, akan berpahala lebih baik dari beribadah seribu bulan—khairun min alfi syahrin. Tentu, jaminan al-Qur`an di QS. al-Qadr ini menjadi motivasi tersendiri yang harus diburu dan diselami. Sebuah malam yang dihadiahkan Allah untuk mereka-mereka yang bersungguh-sungguh mencari ke-ridla-an-Nya di bulan Ramadan. Dalam hal ini, seribu bulan bukan hanya menyoal hitungan matematis, tetapi garansi bahwa puncak ke-ridla-an Allah terefleksi, salah satunya, di malam tersebut. Karenanya, harus ditemui.

Dalam beberapa literatur klasik, para ulama memerediksi datanganya Lailatul Qadar, sesuai pengamalaman spiritual mereka. Salah satunya, Imam al-Ghazali, terjelaskan dalam Kitab I’anatu al-Thalibin. Prediksi al-Ghazali amatlah populer dan kerap menjadi rujukan umat muslim yang mencari keberkahan Lailatul Qadar. Singkatnya, jika awal Ramadan jatuh pada hari Minggu atau Rabu, Lailatul Qadar datangnya di tanggal 29 Ramadan. Jika hari Senin, datangnya di malam ke-21. Jika Selasa atau Jumat, datangnya di malam ke-27. Jika Kamis, datangnya di malam ke-25. Jika Sabtu, datangnya di malam ke-23. Konklusinya, Lailatul Qadar diprediksi akan datang di 10 hari terakhir Ramadan, dalam hitungan ganjil.

Prediksi yang dirumuskan oleh Imam al-Ghazali tentu berangkat dari pengalaman yang berulang-ulang—dengan beberapa isyarat yang menyertainya. Sebagai salah satu tandanya, menurut al-Ghazali, pagi hari yang malamnya diduga sebagai malam Lailatul Qadar adalah membiasnya langit ketika pagi. Bahkan, saking biasnya, matahari tidak terlihat muncul dan terang seperti biasa. Ini, lanjut penjelasan al-Ghazali, disebabkan oleh tak terhitungnya malaikat yang kembali pulang ke langit, setelah malam harinya turun menempati bumi untuk mendoakan orang-orang yang beribadah di malam Lailatul Qadar. Proses pulangnya malaikat tersebut, menghalangi tembusnya sinar matahari. Karenanya, langit tampak bias.

Terlepas dari prediksi Imam al-Ghazali di atas, keutamaan malam Lailatul Qadar amat pasti didapatkan jika sepanjang malam, sebulan penuh, terjaga untuk beribadah kepada Allah. Namun, jika ternyata kemalasan kita terlalu bebal, bolehlah dalam 10 hari terakhir. Jika ternyata amat sangat bebal, bolehlah hanya satu malam sesuai prediksi al-Ghazali. Malam seribu bulan amat sangat disayangkan apabila dilewatkan. Konon, di malam tersebut digariskan ketentuan segala persoalan, hukum, rezeki dan ajal. Karenanya, melangitkan doa terbaik untuk ketentuan-ketentuan tersebut di malam Lailatul Qadar akan termakbul di bawah pengaminan malaikat-malaikat yang bermigrasi ke permukaan bumi.

Imam al-Razi mengatakan, “Ketika fajar tampak di akhir malam Lailatul Qadar, malaikat Jibril berseru, ‘Wahai para malaikat, bubar, pulanglah.’ Lalu, malaikat-malaikat itu bertanya, ‘Apa yang Allah berikan di malam Lailatul Qadar kepada kaum muslimin dari umat Nabi Muhammad Saw?’ Jibril menjawab, ‘Allah merahmati dan mengampuni mereka, kecuali empat golongan.’ Malaikat-malaikat itu kembali bertanya, ‘Siapakah gerangan empat kelompok tersebut?’ Jibril menjawab, ‘Pemabuk, anak yang menyakiti orangtuanya, pemutus tali silaturahmi dan musyahin, yakni orang yang tidak saling sapa selama tiga hari karena bermusuhan.’”

Selain karena malas stadium akut, tak ada yang sulit untuk jumpa dengan malam Lailatul Qadar. Kita hanya perlu mengisi semua malam di bulan Ramadan dengan salat, membaca al-Qur`an, berzikir tanpa henti, berdoa tanpa ujung, ber-istighfar tanpa jeda dan jangan menjadi bagian dari empat kelompok di atas. Namun, malam 30.000 hari ini tidak akan sempurna, selagi shaum di siang harinya tidak tersempurnakan. Shaum makanan dan minuman, lisan dan ucapan, sikap dan perbuatan, hati dan pikiran. Ke-ridla-an Allah akan terefleksi dari shaum yang sungguh-sungguh dan Lailatul Qadar yang terengkuh. Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.[]

Leave a comment